Secara singkat tutup buku adalah kegiatan yang dilakukan di bagian keuangan untuk melakukan cut-off atau menutup pelaporan di akhir periode. Tutup buku dilakukan pada dua tahap, yaitu pada akhir bulan dan pada akhir tahun.
Konsep dasar tutup buku adalah pemindahan nilai saldo akhir setiap akun-akun di Neraca menjadi saldo awal untuk bulan atau tahun berikutnya, sedangkan nilai saldo akhir setiap akun-akun di Laba Rugi ditutup dan dipindahkan ke akun laba tahun berjalan (current year earnings) setiap bulan nya dan laba tahun berjalan akan ditutup dan dipindahkan ke laba ditahan (retained earnings) pada akhir tahun setelah tutup buku akhir tahun.
Manfaat yang akan diperoleh dengan melakukan tutup buku, baik untuk pihak internal maupun eksternal antara lain:
- Mengetahui posisi keuangan dan kekayaan perusahaan dengan cara melihat nilai akhir dari laporan Neraca
- Mengetahui atau menilai kinerja keuangan perusahaan dengan melihat nilai akhir dari laporan Laba-Rugi
- Membentuk saldo awal di bulan/tahun/periode atas akun-akun yang ada di Neraca dengan merujuk saldo akhir periode sebelumnya
- Menganalisis rasio keuangan. Melakukan pembagian dividen dari laba ditahan setelah tutup buku akhir tahun
- Sebagai langkah akhir cut-off data keuangan
Secara umum, langkah untuk melakukan tutup buku adalah sebagai berikut:
a. Menutup Saldo Pendapatan
Pendapatan | xxx | |
Ikhtisar Laba/Rugi | xxx |
b. Menutup Saldo Beban
Ikhtisar Laba/Rugi | xxx | |
Beban | xxx |
c. Menutup Akun Ikhtisar Laba/Rugi
Ikhtisar Laba/Rugi | xxx | |
Modal | xxx |
Modal ini berupa laba tahun berjalan di mana nilainya berasal dari Laba/Rugi yang ada di laporan Laba-rugi. Selanjutnya pada saat tutup buku, akun Laba Tahun Berjalan di balik ke akun Laba Ditahan. Akun Laba Ditahan inilah yang digunakan untuk dasar pembagian dividen.